Kamis, 15 Maret 2012

Naskah Skenario

naskah-skenario
Naskah berfungsi sebagai pedoman bagi kita dalam membuat film, artinya menjadi penuntun kita dalam pengambilan gambar dan suara. Jadi sebuah naskah pada umumnya berisi tentang urutan gambar yang harus diambil dengan kamera dan suara yang harus direkam baik itu berupa narasi, dialog, musik maupun sound effect.
Agar lebih mudah, (bagi pemula) lembaran naskah dibagi menjadi dua kolom. Pada kolom sebelah kiri dituliskan urutan gambar yang akan diambil dengan kamera serta penjelasan tentang sudut pengambilan gambar itu. Jadi pada kolom ini dapat diketahui apakah gambar harus diambil dalam close up, medium shot, long shot, dan sebagainya. Pergerakan kamera dari kiri ke kanan, atas kebawah, jauh ke dekat dan sebagainya dapat juga dituliskan dalam kolom ini. Kolom ini dinamakan kolom visual.
Sedangkan untuk kolom sebelah kanan dicantumkan narasi atau dialog para pemain, musik, sound effect dan suara lain yang harus direkam. Pada kolom ini dapat diketahui apakah suara yang direkam berupa background ataukah transisi dan sebagainya. Kolom ini dinamakan kolom audio. Untuk membedakan, semua informasi yang tidak disuarakan ditulis dengan huruf besar, sedangkan dialog yang akan dibacakan tokoh pemain ditulis dengan huruf kecil.
Identifikasi program berisi tentang keterangan program atau film yang akan diproduksi. Judul, durasi, format program, dan lain-lain dapat dicantumkan pada bagian ini.
Sinopsis atau ringkasan cerita diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok cerita secara keseluruhan dalam film.
Sinopsis dapat berisi tentang hal-hal berikut:
·         Garis besar jalan cerita.
·         Tokoh protagonis.
·         Tokoh antagonis.
·         Tokoh-tokoh penting penunjang langsung plot utama maupun sub plot.
·         Problema utama dan problema-problema penting yang sangat berpengaruh pada jalan cerita.
·         Motif utama dan motif-motif pembantu action yang penting.
·         Klimaks dan penyelesaian
·         Kesimpulan.

Sebelum naskah menjadi sebuah skenario film maka sangat perlu untuk membuat treatment. Treatment adalah uraian yang menggambarkan alur penyajian sebuah cerita film. Agak berbeda dengan sinopsis, treatment mencoba memberikan uraian ringkas secara deskriptis tentang bagaimana suatu episode suatu cerita.  Dengan membaca treatment kita mendapat gambaran urutan adegan visual yang akan nampak pada screen.
Cara penyampaian pada bagian treatment harus sudah filmik dan seplastis mungkin agar mudah dibayangkan dan merangsang imajinasi. Maka cara penuturannya dibuat pendek-pendek. Pembaca diharapkan sudah bisa membayangkan adegan yang dimaksud.

Storyboard  adalah rentetan gambar yang menerangkan detail pengambilan adegan demi adegan. Biasanya adegan digambar seperti format komik. Dalam hal ini tidak dituntut keahlian menggambar, yang dipentingkan adalah gambar dapat dipahami dan menterjemahkan adegan.
Skenario adalah naskah yang berisi cerita atau gagasan yang telah didisain cara penyajiannya, agar komunikatif dan menarik disampaikan dengan media film. Nama lainnya adalah screenplay  atau film script.  Skenario merupakan petunjuk operasional dalam pelaksanaan pengambilan gambar. Dalam skenario sudah tampak teknik pengambilan gambarnya serta dialog lengkapnya.
Karena skenario lebih merupakan naskah kerja di lapangan, maka kalimat-kalimat deskripsi harus penek-pendek, agar cepat memberikan pengertian, dan segera bisa memproyeksikan adegan film pada khayalan si pembaca.
Istilah dalam penggunaan efek visual
·         In : gambar masuk atau terlihat.
·         Out : gambar keluar (tidak terlihat).
·         Fade In (FI): gambar muncul perlahan-lahan.
·         Fade Out (FO): gambar terlihat hilang secara perlahan-lahan.  
·         Super impose : menampilkan sesuatu diatas gambar (biasanya judul atau caption).
·         Dissolve : pembauran atau pergantian gambar secara perlahan (gambar pertama menggantikan gambar kedua hampir bertumpukan).
·         Wipe : teknik mengganti gambar secara langsung (switching) dengan penghapusan. 

·         Off Screen (OS) : objek tidak tampak pada layar, hanya suaranya saja.
Scene dan Sequence
Scene merupakan peristiwa atau hal yang berlangsung di suatu tempat dan waktu tertentu. Scene juga merupakan rangkaian shot yang membentuk suatu adegan. Sedangkan sequence adalah kumpulan dari scene yang merupakan satu kesatuan kejadian.
IDENTIFIKASI PROGRAM
Judul :
Model Pemrosesan Informasi Dan Pengembangan Keterampilan Berfikir
Sasaran :
·         Guru
·         Mahasiswa
Tujuan :
Sasaran memahami tentang model pemrosesan informasi dan pengembangan keterampilan berfikir.
Materi Program :
1)      Active Teaching
2)      The Model Approach : A need for instructional alternatives.
3)      Pemrosesan Informasi.
4)      Keterampilan berfikir di dalam kelas.
Durasi :
            30 menit
Format Penyajian:
            Formal Feature
Skenario
SCENE 1
NO
VISUAL
AUDIO
1
IN
CU : CAPTION
UniVersal
OUT
IN MUSIK INSTRUMENT
2
IN
CU : CAPTION
Present
FO
MUSIK INSTRUMENT
3
FI
ESTABLISHING SHOT LINGKUNGAN KAMPUS
SUPER IMPOSE JUDUL
MODEL PEMROSESAN INFORMASI DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERFIKIR
FO
MUSIK INSTRUMENT

4
IN
BCU SEBUAH BUKU YANG DIPEGANG, KEMUDIAN ZO PERLAHAN HINGGA TERLIHAT SEORANG MAHASISWA SEDANG BERADA DIPERPUSTAKAAN MENCARI BUKU, MEMBACA, MENCATAT
CUT
MUSIK INSTRUMENT DOWN – UNDER

NARR (OFF CAM) : Belajar efektif akan terjadi bila Pebelajar secara aktif melibatkan diri dalam organisasi untuk mencari hubungan dalam sistem informasi yang mereka butuhkan.
5
IN
MCU SEORANG DOSEN MENERANGKAN, ZOOM OUT PERLAHAN HINGGA FS ,KEMUDIAN KAMERA PAN TO MAHASISWA SAMBIL ZOOM OUT SAMPAI MLS RUANGAN KULIAH TERLIHAT DOSEN SEDANG MEMBERI KULIAH
CUT
BG MUSIK INSTRUMENT

NARR (OFF CAM) : Berbeda dengan belajar yang pasif, Pebelajar hanya tinggal menerima pengetahuan yang sudah siap diberikan dari Pengajar.

6
IN
MS PINTU RUANG KULIAH KAMERA PAN TO PRESENTER

SETTING DI LUAR RUANGAN KULIAH







CUT
MUSIK FO
PRESENTER : Pemirsa sekalian, kegiatan belajar yang efektif bukan hanya meningkatkan potensi untuk menyimpan hasil belajar tetapi juga mengembangkan dan memperbaiki keterampilan berfikir.
Yang perlu kita ingat adalah bahwa tidak ada metode mengajar tunggal yang sesuai untuk mencapai setiap tujuan pendidikan /pengajaran.
Untuk itu dalam program video pembelajaran ini akan diketengahkan pokok bahasan tentang :
7
IN
CU : CAPTION
1.        Active Teaching
2.        The model Approach : A Need For Instructional Alternatives
3.        Pemrosesan Informasi
4.        Keterampilan berfikir Di Dalam Kelas
OUT

PRESENTER (OFF CAM) :
Active Teaching
The model Approach : A Need For Instructional Alternatives
Pemrosesan Informasi
Dan yang terakhir
Keterampilan berfikir Di Dalam Kelas
8
IN
PRESENTER
SETTING DI LUAR RUANGAN KULIAH
OUT
PRESENTER :
Nah pemirsa mari kita saksikan bersama pokok bahasan yang pertama.
SCENE 2
9
IN
SETTING SEBUAH RUANG KELAS, SISWA SEDANG RIBUT, KEMUDIAN MASUK GURU. SISWA BERANGSUR TENANG.
SUPER IMPOSE
ACTIVE TEACHING
CUT
FI
SUARA GADUH DAN RAMAI DI KELAS
SUARA LANGLAH KAKI PAK GURU MENDEKAT DIIKUTI DENGAN
SUARA GADUH DOWN

FO
10
IN
MCU GURU DENGAN WAJAH BERWIBAWA

CUT
GURU : Ehm, ehm … Selamat pagi anak-anak !
Hari ini kita akan mencoba pendekatan baru yang sedikit berbeda dengan yang kemaren untuk mempelajari bahasan Imigrasi di Amerika.
Kalian mau mencoba ?
11
IN
LS SISWA-SISWA
WIPE

SISWA-SISWA : (SERENTAK) Ya pak … . Baik pakkk
12
IN

FS GURU DARI DEPAN SEHINGGA TAMPAK SISWA-SISWA DARI BELAKANG


WIPE
GURU : Baik , begini ….. disamping membaca kelompok imigran yang berbeda, Saya tugaskan kalian masing-masing untuk menginterview seorang imigran. Mengerti ?
SISWA-SISWA : Mengerti Pakk ….
GURU : Baik (SAMBIL MENGANGGUK-ANGGUK), jika nanti kalian menemui kesulitan, saya akan siap membantu ( SAMBIL TERSENYUM BERSEMANGAT )
13
IN
MLS DARI SAMPING TAMPAK GURU MENERANGKAN TUGASNYA LEBIH LANJUT DAN SISWA-SISWANYA MENDENGAR DENGAN CERMAT
FO
NARR IN + (BG SUARA GURU MENERANGKAN DAN SISWA YANG MEMBERI RESPON )
NARR (OFF CAM ): Bila seorang guru ingin membantu siswa belajar maka guru harus mampu memilih dan menggunakan strategi mengajar yang menyebabkan siswa mau belajar.
14
FI

PRESENTER
SETTING DI LUAR KELAS

CUT
PRESENTER : Guru pada adegan yang baru anda lihat tadi (MENUNJUK KE KELAS) melakukan tugas mengajarnya dengan sungguh-sungguh, ketika seorang guru memperlihatkan sikap mental yang positif terhadap siswa maka sebenarnya guru tersebut telah menerapkan Active Teaching.
Pemirsa, berikut adalah Ciri-ciri Active Teaching.
15
IN
CU : CAPTION
Ciri Active Teaching :
Ciri Active Teaching :
1.        Guru dengan tujuan tertentu merencanakan belajar siswa.
2.        Terlibat dalam analisis tujuan dan mampu menyeleksi strategi mengajar yang sesuai dengan tujuan
3.        Menerima beban tanggung jawab sebagai guru
4.        Menekan prioritas pentingnya strategi mengajar yang melibatkan siswa dalam proses belajar.

OUT

FADE IN MUSIK INSTRUMENT
16
IN
PRESENTER, SETTING DI LUAR KELAS
CUT
MUSIK INSTUMENT DOWN – UNDER
PRESENTER : Nah pemirsa mari kita lanjutkan ke pokok bahasan kedua.

SCENE 3
17
IN
CU CAPTION
THE MODEL APPROACH
FO

MUSIK INSTRUMENT UP KEMUDIAN FADE OUT
18
IN
MCU MAHASISWA I , SETTING DI HALAMAN KAMPUS
CUT
FADE IN
MHS 1 : Eh tahu , nggak persamaan antara seorang guru dan seorang arsitek ?
19
IN
MLS MAHASISWA I,II,III
CUT
MHS 2 : jelas beda dong.
MHS 1 : Eh, ada persamaannya.
MHS 2 : Apa ?
20
IN
MCU MAHASISWA I
CUT

MHS 1 : Sebelum kerja mereka sama-sama harus memilih model !
22
IN
MCU MAHASISWA II DAN III
CUT

MHS 2 DAN 3 (BERSAMAAN) : Model ????
23
IN

MCU PRESENTER SETTING DI HALAMAN KAMPUS



CUT
PRESENTER : Ya Pemirsa, tahukah anda apakah model itu?
Model adalah petunjuk rancangan strategi mengajar untuk menyempurnakan tujuan mengajar yang khusus.
Untuk lebih jelasnya tentang hubungan model mengajar dengan proses belajar, mari kita bandingkan bagaimana seorang guru dan arsitek dalam menggunakan model.
24
IN
MLS SEORANG ARSITEK SEDANG BERADA DI LOKASI PROYEK MENGAMATI SEBUAH LAHAN
CUT
IN
NARATOR (OFF CAMERA) : Seorang Arsitek dalam melaksanakan proyek pertama kali akan mengidentifikasi tipe bangunan yang akan dibangun.
25
IN
LS GEDUNG TINGGI
CUT

NARATOR : Apakah itu gedung,
26
IN
LS JEMBATAN LAYANG
CUT

NARATOR : Jembatan,
27
IN
LS JALAN RAYA
CUT

NARATOR : Atau jalan.
28
IN
MS ARSITEK SEDANG MEMILIH SEBUAH GULUNGAN-GULUNGAN BLUEPRINT DENGAN MIMIK MUKA SERIUS DAN MENGANGGUK-ANGGUK
SETELAH MEMILIH SATU DIANTARA BANYAK GULUNGAN
CUT

NARATOR (OFF CAM): Untuk melakukan tugas tersebut, suatu disain yang cocok atau blueprint untuk merealisasikan bangunan, tipe struktur akan dipilih dengan cermat.
Karena tipe blueprint yang dipilih tergantung pada tipe struktur yang akan dibangun.
29
IN
MS SEORANG GURU SEDANG MENGAJAR.

CUT
NARATOR : Sedangkan seorang guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar, akan mengidentifikasi apa yang diajarkan kemudian melakukan seleksi komponen pengajaran sesuai dengan komponen tujuan.
30
IN
MCU PRESENTER
SETTING DI LUAR GEDUNG KAMPUS.
CUT
PRESENTER :
Seperti blueprint, model mengajar adalah suatu desain untuk mengajar.
Nah pemirsa sekarang kita ikuti pokok bahasan selanjutnya.
SCENE 4
31
IN
CU : CAPTION
INFORMATION PROSESSING
OUT

IN MUSIK INSTRUMENT
32
IN
CU : CAPTION
INFORMASI PROSESSING
MENGORGANISASI INFORMASI
TERBENTUK POLA
DIMANFAATKAN
CUT

MUSIK DOWN – UNDER
NARATOR (OOF CAM) :
Informasi prosessing dapat dianggap sebagai cara seorang mengorganisasi informasi yang kemudian digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan kejadian dalam pengalaman belajarnya.
Tujuan informasi prosessing terfokus pada kemahiran menguraikan pengetahuan melalui analisis data.
33
IN
CU : CAPTION
1.Siswa memperoleh pokok-pokok informasi yang bermanfaat bagi dirinya
2.Siswa mengembangkan keterampilan berfikir yang akan menyiapkan mereka untuk belajar menurut kemampuannya
CUT
NARATOR :
Maka Guru yang terfokus pada tujuan informasi prosessing memiliki dua tujuan khusus yaitu :
1) Membantu siswa memperoleh pokok-pokok informasi yang bermanfaat bagi dirinya
2) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir yang akan menyiapkan mereka untuk belajar menurut kemampuannya
34
IN
SETTING DI DALAM PERPUSTAKAAN
FS PRESENTER KEMUDIAN PAN TO PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN.
CUT
PRESENTER :
Strategi mengajar dengan informasi prosessing berdasar pada pandangan bahwa pelajar adalah subyek yang aktif menemukan informasi dari lingkungan bukan objek penerima yang pasif.
35
IN
FS PRESENTER
DI DALAM RUANG LABORATORIUM.
TERDAPAT SISWA SEDANG PRAKTEK
CUT
PRESENTER :
Dalam informasi prosessing otak dipandang sebagai organ yang fungsinya mengaktifkan penemuan, pemilihan, berkehendak, mengatur, menyimpan dan pada saat yang sama mengeluarkan kembali dan menggunakan informasi itu.
Contohnya coba perhatikan kata-kata berikut:
36
IN
CU : CAPTION
A B
APEL APEL
KUCING NANAS
ANJING PISANG
PALU KUCING
NANAS ANJING
PISANG KUDA
KUDA PALU
PAKU PAKU
NARATOR:
Kata-kata pada urutan B akan lebih mudah diingat oleh siswa daripada pada urutan A.
Hal ini karena mereka menggunakan strategi ingatannya yang terkait dalam bentuk materi baru, berada dalam struktur kognitif. Mereka menggolongkan kata-kata kedalam kategori seperti buah, hewan, dan alat.
37
IN
FS PRESENTER
SETTING IN DOOR



CUT
PRESENTER : Hal ini membuat suatu kepercayaan bahwa komponen yang sangat menarik dalam penelitian tentang belajar bukan pada masalah rangsangan dan tanggapan, melainkan pada apa yang berlangsung dalam kepala pembelajar saat mereka menghadapi tugas/ masalah.
Proses informasi melibatkan dua hal pokok yaitu penataan ilmu pengetahuan yang terorganisasi dan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk belajar mandiri.
SCENE 5
38
IN
CU : CAPTION
KETERAMPILAN BERFIKIR DI DALAM KELAS
CUT
IN MUSIK INSTRUMENTAL
39
IN
MCU PRESENTER
SETTING IN DOOR

CUT
MUSIK DOWN – UNDER
PRESENTER : Nah pemirsa kita telah menginjak pada pokok bahasan yang terakhir yaitu Keterampilan Berpikir di dalam Kelas.
Sebagai ilustrasi jenis kegiatan yang mengembangkan keterampilan berfikir, mari kita telaah contoh berikut :
40
IN
LS KEBUN BINATANG
CUT
NARATOR :
Contoh Pertama adalah Karya wisata ke kebun binatang ,
41
IN
MLS BEBERAPA SISWA SEDANG MENCATAT DAN MENGAMATI HEWAN DI KEBUN BINATANG
CUT
NARATOR :
yang disertai dengan tugas guru berupa menyusun semua hewan yang mereka lihat ke dalam kelas-kelasnya. Kemudian dibagi dalam kelompok-kelompok anggota berdasarkan kesamaan,
42
IN
MLS GURU DAN SISWA SEDANG BERDISKUSI DI AREAL KEBUN BINATANG
CUT

NARATOR :
dan mereka mendiskusikan yang menjadi dasar pengelompokan
43
IN
CU : CAPTION
GAMBAR SISTEM PEREDARAN DARAH
NARATOR :
Contoh kedua adalah Guru Biologi yang menginginkan siswanya mengetahui bagaimana proses system peredaran darah beroperasi.
44
IN
MS STASIUN POMPA
CUT
NARATOR : Untuk menguatkan gagasan ini , siswa diminta untuk membentuk analogi dengan sistem air PAM di kota. Siswa membuat perbandingan antara analogi bagian-bagian system seperti stasiun pompa,
45
IN
LS SUNGAI DI PERKOTAAN
CUT


aliran sungai, besar sebagai sumber air,
46
IN
MLS KANTOR PDAM
FO

pengolahan air,
47
FI
KRAN AIR MENGUCUR
FO

Dan cara pengalihan nya.
48
FI
PRESENTER IN DOOR



CUT
PRESENTER : Marilah kita simak pengertian “similaritas” pada contoh tadi.
Pertama : masing-masing guru berupaya untuk mengkomunikasikan beberapa jenis pengetahuan materi pelajaran bertemu. Pencapaian pengetahuan adalah tujjuan pusat dari masing-masing pelajaran. Pengembangan keterampilan berfikir bukan dicari pada muatan materi pelajaran.
49
IN
MLS GURU DAN SISWA SEDANG BERDISKUSI DI AREAL KEBUN BINATANG
CUT
Kedua : Siswa dilibatkan dalam membuat perbandingan , mencari pola, membentuk dan mendokumentasi keinginan dan mengembangkan generalisasi.
50
IN
PRESENTER IN DOOR



CUT
Inti dari mengajar siswa keterampilan berfikir adalah bahwa siswa diberikan banyak kesempatan dan pengalaman dalam mencari ilmu.
Nah pemirsa bahasan demi bahasan telah kita lalui bersama dan kini sampailah kita pada akhir pembelajaran.
Selamat berkarya dan sampai jumpa!
51
IN
CREDIT TITLE
OUT
IN MUSIK INSTRUMENTAL

OUT

Baca aja
  • Ajidarma, Seno Gumira. 2000. Layar Kata. Jakarta: Bentang.
  • Asura, Enang Rokajat. 2005. Panduan Praktis Menulis Skenario dari Iklan Sampai Sinetron. Yogyakarta: Andi.
  • Bawantara, Agung. 2005. Panduan Membuat Video Keluarga (Membuat Story Board/Story Line, Teknik Syuting, Teknik Editing, Teknik Mengisi Suara). Jakarta: Kawan Putaka.
  • Biran, Misbach Yusa. 2006. Teknik Menulis Skenario ilm Cerita. Jakarta: Pustaka Jaya.
  • Gong, gola. 1997. Menulis skenario itu (lebih) gampang. Jakarta: Puspa Swara.
  • Krevolin, Richard. 2003. Rahasia Sukses Skenario Film-Film Box Office. Bandung: Kaifa
  • Subroto, Darwanto Sastro. 1994. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana UniPress.

0 komentar:

Posting Komentar